Thursday, August 9, 2012

Kesaktian Anas Urbaningrum Menghindar Dari Kasus Hambalang


Catatan ini diambil dari 

"Kesaktian Gatot 'Anas' Kaca Menghindar Dari Kasus Hambalang"  by @STNatanegara pada link http://chirpstory.com/li/16047



Melanjutkan twit tentang perbandingan Hambalang dan Simulator SIM, berikut ini twitt tentang keterlibatan AU di Hambalang.
Sekarang kita bahas tentang AU. Boleh dibilang AU memiliki kesaktian yang bisa disamakan dengan gatot kaca. Otot kawat tulang besi. Dan kali ini kita kuliti satu persatu untuk menguji dan mempelajari kesaktian AU. Mari kita awali dengan kesaksian dari Mindo Rosalina.
Mindo Rosalina di bawah sumpah menerangkan bahwa mengetahui AU berkantor di Tebet bersama Mr. N, mengetahui istri AU (Athiyyah Laila) dan istri Mr. N (Neneng Sri Wahyuni) berkantor di Tebet (PT Graha Anugrah) dan mengetahui adanya pertengkaran antara Athiyyah dan Neneng.
Tentang Yulianis, Wakil Direktur Keuangan Permai Group yang membuat Neneng tidak terlalu aktif dan membuat urusan keuangan diambil alih oleh Yulianis, termasuk penggajian karyawan dari rekening pribadi Yulianis. Yulianis jg membuat daftar dan membayar gaji setiap karyawan dan pemilik Permai Group dari rekening pribadi Yulianis, dimana AU dan Mr. N, diantaranya yang menerima gaji tersebut. Selain itu, Yulianis mengetahui setiap Jum’at AU ke kantor Tebet dan hanya berbicara dg Mr. N.
Selain itu juga telah terbukti bahwa dana milik perusahaan Permai Group senilai kurang lebih Rp 80 miliar yang terdiri dari Rp 30 miliar dan 5 juta dolar AS digunakan untuk kepentingan AU menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Uang tersebut dibawa ke Hotel Aston di Bandung dan dibagi-bagikan kepada DPC-DPC Partai Demokrat agar DPC-DPC itu memilih AU dan berhasil menjadikan AU ketua umum parti Demokrat.

Wednesday, August 8, 2012

Perbedaan Strategi Penyidikan KPK Terhadap Kasus Simulator SIM & Hambalang

Catatan ini diambil dari 

"Perbedaan Strategi Penyidikan KPK Terhadap Kasus Simulator SIM & Hambalang"  by @STNatanegara pada link http://chirpstory.com/li/16046


Saya akan kultwitkan perbandingan penanganan kasus Hambalang dengan Simulator Polri yang bertolak belakang.
Tidak adil rasanya beberapa hari ini kita hanya mengkritik Kepolisian habis-habisan. Walaupun Polri sedang ditimpa “musibah” dengan terbongkarnya kasus korupsi simutor SIM dan semua perhatian masyarakat serta media mengarah kesana tetap saja kita tidak boleh lupa dengan kasus lainnya yang lebih besar dan lebih memerlukan perhatian dari kita semua.
Begitu hebohnya pemberitaan Kasus dugaan Korupsi di tubuh Polri yg sedang disidik oleh KPK. Jendral DS dan jendral DP menutupi nama AU dan AM yg sering disebut-sebut Nazarudin di berbagai kesempatan. Sehingga dugaan mega proyek hambalang nyaris hilang dari sejumlah Media Nasional. Nilai proyek pengadaan Simulator Sim mabes Polri 196 Milyar, mengalahkan Nilai Hambalang yang Triliunan Rupiah. Pastinya, pemeriksaan terhadap AU dan AM akan terhenti. Karena, KPK fokus terhadap dugaan Korupsi yang melanda Intitusi Polri tersebut.
Bupati Buol dan Hartati tak juga menutupi Hambalang. Akan tetapi, dugaan korupsi di tubuh Polri menyihir jutaan penduduk Indonesia. Dan ada sedikit prasangka, bahwa Hambalang dan Wisma Atlet akan terhenti di Anggie walaupun ini kekhawatiran saya secara pribadi.
Kasus simulator SIM ini muncul disaat kasus Hambalang dan Wisma Atlit mulai menunjukkan perkembangan pada tersangka baru. Anas Urbaningrum yang sering disebut-sebut para tersangka akhirnya ikut diperiksa. Tak terkecuali juga sang Menteri dari Demokrat Andi M. Kasus Hambalang telah memeriksa 70 orang saksi, tetapi baru satu yang ditetapkan menjadi tersangka yaitu pejabat pembuat komitmen proyek.
Pertanyaannya, mengapa KPK berlarut2 dan amat hati2 dibandingkan perkara Nazaruddin atau cek pelawat yg melibatkan petinggi partai lain?

Tuesday, August 7, 2012

Catatan Harian STNatanegara Bagian V


Catatan ini diambil dari Catatan Harian Whistle Blower by @STNatanegara pada link http://chirpstory.com/li/15711

CATATAN TENTANG KEPOLISIAN
Sadis sekali cara interogasi polisi thdp terduga pencuri motor di jkt... Setrum, digencet kursi, pukul tendang smp patah tulang.. Dmn HAM? Padahal cukup vonisnya saja diperberat spy tdk hanya divonis 8 atau 10 bulan....
Penyiksaan tidak membuat lelaki jera, tapi membuat lelaki makin tertantang...
Jika bisa P21 dlm 10 hari kenapa harus 2 bulan lebih? Proses hukum berbelit adalah pemborosan uang negara... Hukum bukan berarti balas dendam. puaskah dengan membuat pelanggar hukum cacat jiwa raga? Tp tdk bisa membuat jera? Polisi asal main tangkap orang karena malas membuktikan seseorang benar2 bersalah atau tdk. Sidang selama beberapa menit jawabannya... Tahanan baru di polsek/polres dua kali diperas.. Oleh penyidik dan sesama tahanan... Jk tdk membayar uang gaul akan digulung.... Tdk heran jk banyak preman makin eksis di tahanan krn mendapat "job" baru yg menjanjikan...
Intel polri di polsek dan polres "buta mata telinga". Khas intel melayu. Mengandalkan informan utk memasang jebakan. Tukar kepala jd andalan. Badan gemuk berlemak, rambut gondrong, cln jeans dan sepatu kets.. Dipinggang "beceng" terlihat menonjol... Amboyyy mirip cowboyy. Satu lagi.. Tas kecil dari kulit tak lupa dibawa. Isinya handphone dan rokok... Juga sedikit amplop isi setoran preman binaan...
Saatnya cuci gudang menjelang lebaran di tahanan polsek/polres.... BAP tengah malam? Ah itu sudah biasa... BAP siluman itu baru luar biasa.. Gak tau kpn di BAP tau2 masuk kandang dan dikirim ke rutan..

CURCOL STNATANEGARA

Sunday, August 5, 2012

Catatan Harian STNatanegara Bagian IV


Catatan ini diambil dari Catatan Harian Whistle Blower by @STNatanegara pada link http://chirpstory.com/li/15283

Jikalau ada yg ngaku anggota B*N, buat meyakinkan anda dan kerabat anda, ajak ke kantor polisi... biar dikarungin..
Kalau ada yang udah membuat ghost profile di dunia maya, you've better stick with that, AND never ever make even a smallest mistake.
Biasanya, yg bersuara dan berkoar di dunia maya. bungkam di dunia nyata, merasa anonymous sehingga merasa aman..
Bukan cm udah di kantongin namanya aja, wajah dan alamat rumah,kantor, tempat nongkrong juga udah di filekan....
Dok korup Burung Biru bernti di meja org2 yg disebut Nazar, krn ES pake pengacara arahan 'orang itu' buat kasus2nya.. oh burung nyanyikanlah.
Orang Indonesia saat ini sudah banyak yang jadi paranormal... bisa menebak apa apa yang belum terjadi. Bedanya paranormal sama analis. Biar berbekal data2 intelijen, pengambil keputusan tetap main feeling jg kadang utk membaca masa depan. Bedanya analisa dan paranormal adalah dasar pemikirannya. Kalau cuma asal nebak dan spekulasi namanya bukan analisa.

Saturday, August 4, 2012

BLUNDER KASUS CICAK VS BUAYA JILID II


Catatan ini diambil dari 

"Blunder Kasus Cicak Versus Buaya"

 by @STNatanegara pada link http://chirpstory.com/li/15712

Jika sebuah institusi rawan atau bahkan mengidap kompilasi penyakit stadium 5 bernama kejahatan istimewa (extra ordinary crime) bagaimana mungkin institusi itu masih kapabel untuk diandalkan melawan dan memberantas kejahatan terutama kejahatan kerah putih?.
Kasus rekening gendut dan mafia pajak merupakan sampel kasus yg tdk terselesaikan sebelum kasus Korlantas yang melibatkan petinggi Polri.
Kasus di wilayah Korlantas yang melibatkan beberapa oknum Polri itu masihlah sampel kecil. Bukan tdk mungkin yg gurita jauh lebih banyak. Pengedaran narkoba, korupsi, pembalakan hutan (illegal logging), illegal fishing, dan kejahatan bernilai `uang besar' lainnya sbg contoh.
Irjen Pol Drs Djoko Susilo, mantan Kakorlantas, dikenal sebagai perwira tinggi Polri, calon Kapolri di masa datang dg karir cemerlang. Irjen Djoko Susilo telah telanjang mata berbuat korupsi dengan menguntungkan bukan hanya pribadinya selaku pejabat negara (Kakorlantas). Ia juga telah menguntungkan orang lain sehingga negara dirugikan ratusan miliar rupiah. Ditukar dengan barang yang diragukan kualitasnya. Perbuatan Djoko sebagai pelaku korupsi melanggar Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.

Wednesday, August 1, 2012

Catatan Harian STNatanegara Bagian III


Catatan ini diambil dari Catatan Harian Whistle Blower by @STNatanegara pada link http://chirpstory.com/li/15192

Susahny org lapangan, ada kejadian, dilaporkan ke yg 'berwajib', trus responnya nihil, slm tdk melibatkan nama SiBuYa aja, responya normatif.
Kl ada konflik terbuka dengan Indonesia, negara mana kira kira yang akan "membela" paling dahulu dan tanpa diminta ya?.
Kelihatan gampang dinalar dg logika, tpi personil di lapangan punya beribu kendala yg sering tdk dihargai n dimengerti beberapa kalangan.
Kalau ada the untouchable di Indonesia, maka ada juga invisible hand di Indonesia
Harganya mahal, kita hidup di era tanpa pemimpin selama 5 Tahun...
Lebih memilih dipimpin oleh orang yang mengerti dan paham bagaimana mengolah data data intelijen, tanpa bertanya, "terus gimana enaknya?"
Korupsi identik dengan kerugian negara, apakah bisa dianggap identik dengan ketidakhematan, ketidakefisienan dan ketidakefektifan birokrasi? Karena ketidakhematan, ketidakefisienan dan ketidakefektifan birokrasi menyebabkan pengeluaran anggaran yang berlebihan dan tidak wajar yang ujung-ujungnya juga memperkaya kelompok usaha sebagai pihak ketiga dalam pelaksanaan dan pengeluaran APBN/APBD.
Saya contohnya beberapa kasus yang termasuk dalam kategori ketidakhematan, ketidakefisienan dan ketidakefektifan birokrasi berikut...:
Kasus 1. Di Kejagung, harga kontrak pengadaan kendaraan tahanan Kejagung yg dilaksanakan scr penunjukan langsung lbh tinggi senilaiRp1,30 M dibandingkan dengan harga kendaraan on the road plat hitam untuk bulan April 2009 setelah dikurangi bea balik nama (BBN) sebesar 12,5% karena untuk kendaraan pemerintahan tidak dikenakan BBN.
Kasus 2. Di Kementerian Hukum dan HAM, terdapat aset tetap yang tidak dimanfaatkan berupa tanah seluas 50.000.000 m² senilai Rp3,34 M dan pengadaan meubelair senilai Rp367,34 juta.
Kasus 3.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...