Gonjang ganjing audit BPK atas Hambalang menurut saya
mengulangi gonjang ganjing audit BPK atas Rekening 502 delapan tahun yang lalu. Ketika dipaksa untuk menyebutkan ada sangkaan tindak
pidana, BPK selalu berkelit dengan kalimat “Diperlukan audit yang lebih teliti
lagi”. Di
kasus rekening 502 pun BPK selalu berkilah dengan alasan seperti dalam kalimat
“Jadi bukan kejahatan, cuma pencatatannya amburadul”.
Sebenarnya kasus-kasus besar di KPK sudah memasuki
babak akhir, sudah sampai ke siapa-siapa yang paling bertanggung jawab dalam
kasus itu. Saya
yakin bukti-bukti awal yang dimiliki KPK sudah sangat kuat. Apalagi Deddy Kusnidar demikian kencang
nyanyiannya dan didukung Wafid M.
Agar lebih kuat lagi seharusnya KPK menetapkan semua
panitia lelang dan Kuasa Pengguna Anggaran sebagai tersangka dulu. Apabila tidak demikian akan sulit dan terlalu terjal
untuk menjerat Kuasa Anggaran.
Yang sedang seru malah senggol-senggolan di internal
Demokrat sendiri. Bahkan sudah ada beberapa gerbong yang siap memajukan
jagoannya. Untuk
sementara memang gerbong sang pangeran adalah yang paling kuat dan solid.
Terutama beberapa tokoh sudah ada dibelakangnya. Denger-denger bahkan sang Big Boss sudah mempersiapkan
calon pengganti AU dan AM. Namanya pun sudah ada di atas meja sang Big Boss. Nama yang telah disebut-sebut sejak kasus Wisma Atlet
itulah yang saya duga pasti akan dijerat sebagai tersangka oleh KPK. Bahkan dalam keterangannya, Dedy K, mengatakan
pihaknya bekerja sesuai dengan perintah 'atasan', siapa atasannya?.
Melihatnya gampang seandainya terkait AU, jika gerbong
AU masih sesolid waktu pertama kali AU diperiksa KPK, AU tidak akan jadi
tersangka. Yang
jelas kisruh di BPK kemarin itu memperjelas kira-kira siapa yang akan dijerat
oleh KPK.
Kenapa KPK meminta BPK mengaudit karena memang BPK
yang bertugas menghitung kerugian negara dalam suatu proyek yg dibiayai APBN. Menjadi menarik ketika Audit BPK itu menyentuh
nama-nama yang diduga terlihat... padahal yang diminta KPK hanya hitungan kerugian
negara. Atau
jangan-jangan ada dua Audit yang dipersiapkan BPK? tapi untuk apa dan untuk
siapa?
Audit BPK mengenai kerugian negara apabila akurat dan
kredibilitasnya diakui tentu menjadi pembenaran dijerat atau tidaknya sebuah
nama. Inilah
yang dimaui oleh 'seseorang' yang mengintervensi Auditor BPK, dengan harapan
nama yang hilang akan dianggap benar bila tak terjerat. Tujuannya adalah bila hasil audit BPK diakui
kredibilitasnya, maka hilangya nama-nama dari audit adalah sesuatu yang
dianggap benar. Dan
tujuan akhirnya adalah: tidak dijeratnya nama-nama yang semula dicurigai
terlibat adalah sesuatu yang dianggap benar juga oleh khalayak.
No comments:
Post a Comment