Wednesday, October 24, 2012

Episode Kesekian dari Sinetron Hambalang


Gonjang ganjing audit BPK atas Hambalang menurut saya mengulangi gonjang ganjing audit BPK atas Rekening 502 delapan tahun yang lalu. Ketika dipaksa untuk menyebutkan ada sangkaan tindak pidana, BPK selalu berkelit dengan kalimat “Diperlukan audit yang lebih teliti lagi”. Di kasus rekening 502 pun BPK selalu berkilah dengan alasan seperti dalam kalimat “Jadi bukan kejahatan, cuma pencatatannya amburadul”.

Sebenarnya kasus-kasus besar di KPK sudah memasuki babak akhir, sudah sampai ke siapa-siapa yang paling bertanggung jawab dalam kasus itu. Saya yakin bukti-bukti awal yang dimiliki KPK sudah sangat kuat. Apalagi Deddy Kusnidar demikian kencang nyanyiannya dan didukung Wafid M.  

Agar lebih kuat lagi seharusnya KPK menetapkan semua panitia lelang dan Kuasa Pengguna Anggaran sebagai tersangka dulu. Apabila tidak demikian akan sulit dan terlalu terjal untuk menjerat Kuasa Anggaran.


Yang sedang seru malah senggol-senggolan di internal Demokrat sendiri. Bahkan sudah ada beberapa gerbong yang siap memajukan jagoannya. Untuk sementara memang gerbong sang pangeran adalah yang paling kuat dan solid. Terutama beberapa tokoh sudah ada dibelakangnya. Denger-denger bahkan sang Big Boss sudah mempersiapkan calon pengganti AU dan AM. Namanya pun sudah ada di atas meja sang Big Boss. Nama yang telah disebut-sebut sejak kasus Wisma Atlet itulah yang saya duga pasti akan dijerat sebagai tersangka oleh KPK. Bahkan dalam keterangannya, Dedy K, mengatakan pihaknya bekerja sesuai dengan perintah 'atasan', siapa atasannya?.

Melihatnya gampang seandainya terkait AU, jika gerbong AU masih sesolid waktu pertama kali AU diperiksa KPK, AU tidak akan jadi tersangka. Yang jelas kisruh di BPK kemarin itu memperjelas kira-kira siapa yang akan dijerat oleh KPK.

Kenapa KPK meminta BPK mengaudit karena memang BPK yang bertugas menghitung kerugian negara dalam suatu proyek yg dibiayai APBN. Menjadi menarik ketika Audit BPK itu menyentuh nama-nama yang diduga terlihat... padahal yang diminta KPK hanya hitungan kerugian negara. Atau jangan-jangan ada dua Audit yang dipersiapkan BPK? tapi untuk apa dan untuk siapa?

Audit BPK mengenai kerugian negara apabila akurat dan kredibilitasnya diakui tentu menjadi pembenaran dijerat atau tidaknya sebuah nama. Inilah yang dimaui oleh 'seseorang' yang mengintervensi Auditor BPK, dengan harapan nama yang hilang akan dianggap benar bila tak terjerat. Tujuannya adalah bila hasil audit BPK diakui kredibilitasnya, maka hilangya nama-nama dari audit adalah sesuatu yang dianggap benar. Dan tujuan akhirnya adalah: tidak dijeratnya nama-nama yang semula dicurigai terlibat adalah sesuatu yang dianggap benar juga oleh khalayak.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...